Sandaran terindah | Puisi by Hanifa Oktavia
Sandaran terindah
Dulu saat engkau selalu ada di sisiku
Ku selalu mengabaikan mu
Dulu saat kau sangat menjagaku
Aku menjaga hati bukan untukmu
Dulu kau sandaran
Saat aku sedih
Saat aku terbebani
Karena bebanku
Menjadi bebanmu
Kesedihanku
Kesedihanmu
Tapi senangku
milikku sendiri
Kau tetap menerimaku
Tetap disisiku
Dan ku sadar
Kau terluka karena nya
Ku buka hati ini
Untukmu
Yang tetap disisiku
Meski segala luka di sekujur tubuhmu
Karena berjalan di samping ku
Berada di sisi ku tak semudah itu
Semua yang berjalan baik
Bahagia..
Kau tersenyum bersamaku
Tapi entah kenapa
Semua..
Tak berjalan seperti itu
Badai menerjang
Batu menimpa
Kerikil dan alang merintang
Selalu datang pada kita
Kenapa?
Entah lah
Tapi mau kah kau tetap disisiku?
Disisi orang yang pernah menyia-nyiakan mu ini?
Disisi perempuan cengeng
Disisi Orang yang pernah menyakitimu
Disisi Orang lemah sepertiku
Aku pernah menyakitimu
Kata-kata menusuk, mematikan
Sakit hati?
Terkikis?
Tapi kau dengan mudahnya kembali seperti biasa
Bisa kah kau tetap disini seperti itu?
Meski arang melintang
Meski Batu dan Kerikil membuat kita tertatih
Bisakah kau tetap disisiku?
Berjalan di sampingku
Menjadi sandaranku
Menggenggam tanganku
Erat..
Tak terlepas
Hingga tujuan kita didepan mata
07 September 2019, 05.14 PM
Hnf_Okta23
0 Response to "Sandaran terindah | Puisi by Hanifa Oktavia"
Post a Comment