-->

Sinopsis Hotel Del Luna Episode 9



Sinopsis Hotel Del Luna Episode 9


Chan Sung datang ke hotel itu tetapi, Penginapan Bulan atau Hotel Del Luna sudah tak ada di sana lagi. Karena seperti yang diceritakan sebelumnya bahwa pohon bulan mengikuti kemana pun Man Weol pergi. Man Weol menggunakan tropong mini miliknya mengamati Chan Seong dari kejauhan.

Chan Sung mencoba menelepon Nona Jang tapi tidak diangkat. Sun Bi yang di samping Nona Jang menyarankan untuk meninggalkan pesan. Tapi Nona Jang tak mau. Menurut Sun Bi, ucapan Man Weol nampak emosional. Lalu mereka berdua berdebat sendiri. Kemudian Man Weol bertanya tentang pemindahan para tamu. Sun Bi menjelaskan kalau semuanya sudah di bantu oleh pemandu kematian.

Di sebuah jalan, arwah dari para tamu hotel itu berbaris menjadi dua. Satu untuk yang tetap ingin tinggal di dunia ini dan di Hotel sedangkan satunya yang ingin langsung pergi ke akhirat. Malaikat kematian mengatakan, begitu Kalian memilih dan menaiki bus ini, Kalian tidak akan bisa kembali. Jadi jangan sampai Kalian keliru memilih naik bus, ujarnya. Ada sebagian staff hotel yang memutuskan untuk pergi ke akhirat karena urusan di dunia ini sudah terlaksanakan.

Kembali lagi ke Sun Bi, Dia bertanya ke Nona Jang kalau kita pindah lokasi baru, jadi kita seharusnya butuh manajer manusia baru. Man Weol menjawab, Kalau Kita punya Yu Na. Kemudian Nona Jang menyuruh Sun Bi untuk menyetir mobilnya. Tapi ia tidak bisa karena belum pernah sama sekali mengendari mobil.

Saat mau naik mobil, Nona Jang terbayang masa-masa Indah bersama Chan Sung waktu itu. Akhirnya Nona Jang yang menyetir dan Sun Bi duduk disampingnya. Sementara itu Yu Na dan Ji Hyun Jung sedang naik mobil. Yu Na menyewa mobil pengangkut. Terlihat dari sopir, Dia bicara sendiri, padahal ada Ji Hyun Jung di sampingnya. Yu Na mengatakan pada Pak Sopir kalau Dia sedang mengobrol melalui Earphone, sambil menunjukkan padanya.

Di perjalanan Yuna melihat seseorang pria sendiri dengan mobil. Di belakangnya ada roh wanita yang menakutkan. Dia meminta tolong, bahkan radio dari mobil pengangkut itu juga terdengar suara “Tolong Aku..!” Yu Na ingin membawa arwah itu ke Hotel Del Luna. Dia menyuruh Pak Sopir mengejar mobil itu dan akan membayarnya lebih.

Chan Sung pergi ke nenek kedua / Mago kedua. Dia ingin pergi dan mencari Hotel Del Luna. Tapi nenek Mago kedua itu mengatakan kalau Aku dengar Kamu menerima kutukan yang kuat, jika belum bebas jiwamu bisa terluka.



Chan Sung lalu mengatakan kalau Man Weol akan selalu melindungiku. Tapi nenek kedua itu mengatakan kalau Man Weol baik-baik saja berkat dirimu, kaulah yang melindungi Man Weol. Chan Sung lalu bertanya, jadi saya di kirim ke Hotel karena itukah?

Setelah sedikit perdebatan, kemudian Nenek kedua itu memberikan Chan Sung obat untuk menyingkirkan kemampuan Chan Sung melihat hantu. Chan Sung mengatakan kepadanya kalau hanya Dia yang ada dihatinya.

Nona Jang, Sun Bi dan Bu Choi tiba di penginapan baru mereka. Di lihat dari kondisi luar sangat kecil seperti rumah gubuk. Nona Jang mengatakan kalau ini sangat buruk. Dengan wajah kesal Ia masuk ke hotel. Nampak di dalam masih sama saja, tapi Nona Jang menganggap kalau ruangan lobi sedikit lebih kecil. Bu Choi mengatakan padanya kalau ini hanya perasaanmu saja karena semua tampak sama.

Kemudian Nona Jang menanyakan sampanyenya namun Bu Choi menjawab kalau barang-barang Nona Jang belum sampai. Lalu Sun Bi mengatakan, "Bagaimana jika sesekali Kita mencicipi arak daerah ini". Nona Jang kesal saat Sun Bi membahas tentang hal itu. Bu Choi mencoba menenangkan Sun Bi.

Man Weol menemui Ma Go di bawah pohon bulan. Dia bertanya, apakah kau sudah memastikan Chan Sung bisa melihat arwah lagi. Ma Go mengatakan kalau Dia sudah memberinya obat, tetapi Dia meminumnya atau tidak itu keputusannya. Ma Go membawa bunga yang mekar di pohon bulan, Man Weol marah dan mengatakan untuk tidak menantikan bunga itu mekar. Dia akan memastikan Ma Go tidak akan melihatnya mekar. Mago hanya tersenyum.

Sementara itu Chan Sung datang lagi ke hotel lama itu. Dia memandangi obat yang diberikan adiknya mago / nenek kedua. Kemudian ada bayangan hijau datang. Namun tiba-tiba menghilang.

Tak lama kemudian petugas dari properti datang. Dia mengatakan kalau tempat ini akan segera di jual. Chan Sung lalu menjelaskan ada banyak masalah di tempat ini. Orang itu menghubungi Bu Choi.

Bu Choi lalu mengabari ke Nona Jang, apakah tempat itu sudah membayar pajak warisan atau belum. Karena jika belum akan ada yang terjadi masalah terkait perpindahan pajaknya. Nona Jang sama sekali tak tahu. Lalu Bu Choi menyarankan untuk menghubungi Pak Ku, tetapi Nona Jang menolaknya.

Kemudian Seseorang arwah di panggil untuk memeriksa. Dia hantu yang pernah bekerja di firma terbesar di Korea, Jang and Young, Dia mati karena kelelahan bekerja. Nona Jang lalu bertanya, ada apa dengan pajak warisannya? Kemudian arwah bekas pria pengacara hebat itu mengatakan kalau mendiang No Jung Seok menyerahkan bangunan itu kepada Nona Jang.

Dia juga menyiapkan berkas agar Nona Jang membayar pajaknya. Ada banyak Pajak yang harus Nona Jang bayar. Nona Jang nampak kesal, tapi tak lama kemudian pria itu pingsan. Lalu Bu Choi mengatakan kalau Pria itu mati karena kelelahan, jadi Ia akan pingsan setelah membaca sesuatu lebih dari 5 menit.

Bu Choi lalu bicara lagi dengan petugas real estate itu dan bertanya, bagaimana Dia tahu tentang masalah pajak itu. Dia mengatakan kalau Dia bertemu pria bernama Koo Chan Sung. Kemudian Bu Choi ingin bicara padanya. Lalu Ia menyerahkan telepon itu pada Nona Jang.

Nona Jang mengira sedang bicara pada makelarnya, Dia juga mengatakan untuk jangan menipunya karena Dia punya pegawai sarjana Harvard. Kemudian yang mengangkat adalah Chan Sung. Dia menjawab, tapi Kau sudah memecatku. Chan Sung juga mengatakan kalau Dia ke hotel lama itu karena bingung setelah di pecat dalam semalam.

Chan Sung mengatakan padanya, jika Man Weol memintanya kembali, Dia akan ke sana sekarang. Tapi Nona Jang menyuruh Dia mengatakan pada makelar itu untuk mengusir semua orang yang tidak berkepentingan. Setelah menelepon Nona Jang tambah kesal karena Hyung Jung dan Yu Na belum juga datang.

Yu Na akhirnya tiba di hutan, mobil yang Ia tumpangi mogok. Hyung Jung melihat hantu pria di hutan. Sementara itu Sopir ijin pergi ke jalan besar untuk menemui perusahaan asuransi dan menyuruh Dia tinggal di sana. Yu Na penasaran dengan orang yang di mobil tadi, karena sebelumnya wanita tapi sekarang pria.

Dia ingin memeriksanya. Hyung Jung mengatakan ke Yu Na kalau ini berbahaya, karena manusia bisa saja lebih berbahaya dibandingkan hantu. Nona Jang lalu datang ke tempatnya Sun Bi dan minum koktail disana, tapi Ia mengatakan kalau koktail buatan hantu sangat menjijikan rasanya. Dia lari pergi ke pabrik arak di desa itu.

Seorang petugas pabrik melihat ke dalam ruangan, ada beberapa botol arak berantakan seperti diambil orang. Tetapi di sana Nona Jang meninggalkan uang. Nona Jang lalu berjalan, seperti di tengah alas, Dia mencari sebuah cemilan. Namun Ia justru bertemu dengan roh sumur. Dan hal itu yang membuat arak di desa itu terasa enak karena airnya.

Roh sumur itu juga melihat Nona Jang membangun rumah yang sangat bagus. Pohon besar yang ada di atas bukit, tempat tinggal para arwah sebelum mereka pergi. Dia nampak penasaran.

Di halaman depan rumah Sanchez, Mi Ra, Chan Sung dan Sanchez sedang membicarakan Chan Sung yang dipecat. Chan Sung mengatakan pada semuanya kalau Nona Jang pikir, Dirinya hanyalah pengganggu Dia saja. Bagaimana pun caranya Chan Sung akan berusaha menemukan cara kembali.

Di dalam rumah, Dia bertemu dengan presdir hotel yang juga pemilik lukisan Baekdu. Dia sudah meninggal dan ingin melihat lukisan itu untuk terakhir kalinya. Presdir itu ingin pergi juga ke Hotel Del Luna yang nampaknya menarik. Chan Sung mengatakan padanya kalau hanya orang yang sudah meninggal saja bisa melihat penginapan itu dengan jelas.

Chan Sung berpakaian rapi dan mengatakan ke Sanchez dan Mi Ra kalau Dia akan pergi ke Hotel, karena sudah menemukan cara. Mi Ra nampak cemburu karena Chan Sung akan selalu dekat dengan Man Weol. Tapi Ia mengatakan kalau kurasa sebaiknya Aku menyerah saat bertemu Man Weol. Mi Ra punya perasaan kalau Dia tidak sebanding dengannya. Dia mengatakan sendiri, Apa aku berhutang di masa lalu? Sanchez menjawab, mungkin saja.

Nona Jang kembali dan membawa botol minuman arak itu. Dia bertanya ke Bu Choi tentang barang-barangnya namun belum juga sampai. Bu Choi mengatakan setelah kejadian kamar 13, Ji Hyun Jung tak bisa mengabaikan arwah penasaran lagi. Lalu Man Weol membayangkan tentang Pak Koo yang selalu tak bisa mengabaikan arwah penasaran dan membawanya ke Hotel. Dia tersenyum.

Tapi tak lama kemudian Chan Sung membawa Arwah presdir itu masuk. Man Weol terkejut. Dia mengatakan kalau Mendiang pimpinan datang ke rumahnya jadi Dia membawanya kemari. Presdir menyuruh Chan Sung untuk menghubungi sekretarisnya terkait masalah lukisan karena mereka berencana membuat aula peringatan untuknya. Mereka akan membayar atas lukisan itu.

Nona Jang kesal karena sudah memberikan lukisan itu pada Chan Sung, Dia minta bagi dua hasil penjualannya. Tapi Chan Sung menolaknya. Chan Sung lalu melihat botol arak yang dibawa Nona Jang dan Dia mengatakan padanya, “Kau pasti sudah bangkrut.”

Kemudian roh air sumur datang dan disambut oleh Chan Sung. Dia membawanya ke dalam. Dia berjalan menembus badan Chan Sung dan membuatnya basah kuyup. Semua lantai juga menjadi basah.

Sementara itu Nona Jang sedang bicara pada Presdir tentang dana simpanan yang tak diketahui siapa pun, seperti akun bank yang ada di Swiss, akun rahasia di Pulau Virginia, atau brankas rahasia penuh uang. Tapi presdir menjawab “Entalah”

Nona Jang merasakan kehadiran roh air itu. Dia berlari keluar dan di lobi bertemu Bu Choi. Dia mengatakan ke Nona Jang, sesuatu yang seharusnya tidak boleh ada hotel sudah masuk. Kemudian Dia ke aula tengah dan melihat lantai pada basah. Bu Choi mengatakan, Dia bukan jiwa manusia, tapi roh yang menyamar dalam tubuh seorang pemuda.

Nona Jang langsung teringat dengan roh air sumur yang Ia temui waktu itu. Bu Choi juga mengatakan kalau tempat ini dikendalikan oleh Dewa Ma Go, jadi roh lain tidak bisa masuk tanpa izin.

Chan Sung datang, Dia mengatakan kalau Dia pikir hanyalah seorang tamu biasa. Nona Jang menjawab kalau Dia adalah roh yang menjaga sumur di desa ini. Chan Sung mengatakan, apakah Kita harus mengusirnya? Nona Jang lalu menjawab, pasti ada sesuatu yang menganggunya, kita tidak punya pilihan selain melayani Dia.

Nona Jang juga mengatakan kalau di luar pasti kacau balau tanpa roh itu di tempatnya. Di pabrik arak, salah satu pegawal melapor kepada bosnya kalau keran air tidak berfungsi. Mereka mengecek sumur dan sumur tersebut kering.

Nona Jang, Sun bi dan Chan Sung sedang berdiskusi tentang masalah ini. Lalu Bu Choi datang dan melapor kalau roh air itu hanya ingin satu hal, Chan Sung. Dia ingin manusia yang masih hidup. Nona Jang mengatakan kalau dahulu ada roh juga yang datang. Untuk menenangkannya harus menumbalkan manusia. Nona Jang tak ingin mengirim Chan Sung ke roh itu. Tapi Chan Sung yakin kalau Dia tak akan berniat buruk.

Yuna dan Ji Hyun Jung sedang duduk di tengah hutan. Dia bertanya tentang wanita tua itu. Pak Ji mengatakan kalau Dia adiknya. Di sana Yu Na juga keceplosan kalau dirinya suka dengan Ji Hyun Jung dan membuatnya malu. Ia lalu pergi dan saat berjalan menemukan pakaikan dari hantu arwah itu di bawah dedaunan. Ji Hyun Jung lalu mengatakan, sepertinya Dia tak sendirian. Ada banyak arwah yang mereka lihat.

Balik lagi ke hotel, Chan Sung yakin kalau roh air sumur itu akan menyukainya jadi Ia bilang kepada Nona Jang untuk tidak mencemaskannya. Chan Sung pergi ke sana dan Man Weol juga berlari ke ruangan itu, tapi kamar sudah terkunci.

Chan Sung seperti datang ke masa lalu. Chan Sung mendatangi sumur dan melihat ke dalamnya. Ternyata roh itu kesepian, Dulu Dia memberikan banyak air yang mereka butuhkan tapi sekarang sudah tidak bisa terisi sebanyak yang mereka mau lagi.

Akhirnya sumur itu ditinggalkan dan ditutup terbengkalai yang harus mengalami kekeringan. Jadi sebelum Dia benar-benar kering dan ditinggalkan seperti kolam kosong, roh itu memutuskan untuk melarikan diri. Dan meninggalkan mereka lebih dahulu, selagi mereka masih merindukannya.

Chan Sung bertatap muka dengan Roh sumur itu. Dia memberikan kendi arak kecil padanya. Roh sumur itu telah memperlihatkan ketakutannya pada Chan Sung. Jadi Dia membalas kebaikan Chan Sung dengan memperlihatkan Chan Sung akan ketakutannya agar membantu Chan Sung menyelesaikan kecemasannya.

Kecemasan Chan Sung saat Man Weol dilenyapkan oleh nenek Mago ke empat. Dari atas tiba-tiba muncul seperti bulan, ternyata Man Weol memanggilnya dari atas sumur. Dia bertanya, apakah Kau baik-baik saja? Chan Sung menjawab kalau Dia baik-baik saja dan menemukan caranya.

Polisi menemukan jasad mayat dari pembunuhan berantai, salah satu detektif wajahnya milik Yeonwoo. Hingga hal itu juga tersiar di berita. Seol Ji Won (David Lee) yang nampaknya menjadi pembunuh berantai itu juga melihat kabar berita tersebut. Lantas ia berkata sendiri, Bagaimana mereka mengetahuinya?

Yu Na dan Ji Hyun Jung pulang dengan membawa beberapa tamu ke hotel. Sementara itu di toko Sanchez seperti ada reuni teman lama. Lalu tiba juga Ji Won yang diundang Mi Ra. Sanchez nampak tak menyukai Ji Won. Kemudian Ji Won mengatakan kalau Dia ingin bertemu dengan Chan Sung.

Chan Sung melempar kendi kecil itu ke kolam air seperti di sebuah taman dalam ruangan. Lalu Nona Jang mengatakan, sekarang arak di desa ini akan terasa berbeda. Lalu Nona Jang bertanya, apa yang sebenarnya kau lihat di dasar sumur itu?

Chan Sung menjawab, kalau Dia melihat rasa takut. Roh sumur itu menunjukkan rasa takut dari Chan Sung. Itu sangat mengerikan menurut Chan Sung. Dimana Ia melihat Man Weol lenyap di hadapannya. Chan Sung mengatakan padanya kalau Dia akan menempuh bahaya untuk membuat Nona Jang tidak nyaman.

Dia juga membuang obat yang bisa menghapus penglihatan hantu dan arwah. Chan Sung lalu mengatakan kalau sudah tak ada lagi tempat yang aman bagiku. Aku akan terus menanggung dan menempuh bahaya. Dan Kamu harus terus menjagaku.

0 Response to "Sinopsis Hotel Del Luna Episode 9"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel